jurnalistika.id – Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha, baru-baru ini menyampaikan keresahannya terkait kebijakan naturalisasi pemain Timnas sepak bola Indonesia oleh PSSI.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @petergonth pada Rabu (11/9/2024) ia mengungkapkan beberapa poin yang menurut membuat dirinya galau. Terutama mengenai banyaknya pemain naturalisasi yang memperkuat tim nasional Indonesia di bawah naungan PSSI.
Dalam unggahannya yang disertai sejumlah pertanyaan reflektif, Gontha menyatakan bahwa meskipun ia mencintai PSSI dan bangsa Indonesia, ia merasa malu melihat sembilan pemain asing yang dinaturalisasi menjadi bagian dari tim nasional.
“Saya sungguh galau, saya akan posting status yang akan membuat follower saya marah, tapi tidak apa, saya ambil risiko ini, karena saya mau menjaga martabat bangsa saya,” tulis Gontha dalam unggahan tersebut, dikutip Kamis (12/9).
Baca juga: Hasil Timnas Indonesia vs Australia Imbang, Rangking FIFA Garuda Naik
“Apakah anda tidak malu lihat PSSI 9 pemainnya adalah bangsa asing yang dinaturalisasi? (Saya malu).” lanjutnya.
Lebih lanjut, Gontha mempertanyakan apakah kebijakan naturalisasi tersebut hanya bersifat sementara, dengan asumsi para pemain naturalisasi akan kembali menggunakan paspor asli mereka setelah tidak lagi bermain di Indonesia.
Ia juga meragukan apakah para pemain tersebut bersedia melepaskan tunjangan sosial dari negara asalnya.
“Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat daripada menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa? (Saya malu)” tambahnya.
Gontha juga menyinggung pentingnya membina pemain sepak bola sejak usia dini. Mulai dari sekolah dasar hingga dewasa, sebagai solusi jangka panjang bagi kemajuan sepak bola nasional.
Ia menilai bahwa penggunaan pemain naturalisasi seolah menjadi cara instan yang dapat membahayakan harga diri dan kebanggaan bangsa.
Keresahan ini tampaknya dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi Gontha, yang merasa tersinggung oleh ejekan seorang teman asing mengenai PSSI.
“Saya marah karena diejek oleh seorang teman asing saya, yang saya usir dari kantor saya karena mencemoohkan PSSI!” ujarnya dengan tegas.
Sampaikan Harapan ke Pemerintah Berikutnya
Unggahan ini menutup dengan harapan besar kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperbaiki kondisi sepak bola nasional.
Gontha menyatakan keyakinannya bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, kebohongan dan kebingungan terkait naturalisasi ini dapat segera diakhiri.
“Saya berharap pemerintahan Pak Prabowo dapat menghilangkan kebohongan dan kepalauan ini!” tutupnya dengan salam “Merdeka”.
Pernyataan Peter Gontha ini langsung menuai berbagai tanggapan dari netizen, baik yang mendukung maupun yang berseberangan pendapat.
Isu naturalisasi pemain sepak bola memang telah lama menjadi perdebatan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Sebagian kalangan menilai hal ini sebagai solusi instan yang mengabaikan pengembangan pemain lokal.
Ke depannya, harapan untuk adanya kebijakan yang lebih memperhatikan pembinaan pemain muda tampaknya akan terus mengemuka. Seiring dengan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional secara berkelanjutan.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini