jurnalistika.id – Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa FIFA tidak akan menanggapi permintaan dari Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) untuk memindahkan venue pertandingan antara tim nasional Bahrain dan Indonesia.
Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 25 Maret 2025.
Permintaan dari pihak Bahrain untuk memindahkan lokasi pertandingan muncul sebagai tanggapan atas ancaman yang mereka terima di media sosial. Kekhawatiran terkait keamanan muncul setelah Bahrain menerima serangan teror online dari netizen Indonesia.
Baca juga: MU Imbang Lawan Fenerbahce, Scholes Kecewa ke Erik ten Hag Tim Tak Berkembang
Ancaman ini diduga terjadi setelah pertandingan kedua tim yang berakhir imbang 1-1 pada 10 Oktober 2024. Usai laga itu, banyak pendukung Indonesia merasa keputusan wasit Ahmed Al Kaf merugikan tim mereka.
Yunus Nusi menegaskan FIFA kemungkinan besar tidak akan mempertimbangkan permintaan tersebut.
“Saya yakin FIFA tidak akan mempertimbangkan surat dari Bahrain. Jika memang demikian, mereka pasti akan berkomunikasi dengan kami mengenai kelayakan menyelenggarakan pertandingan tersebut,” ujarnya
Ia juga menekankan hubungan antara FIFA dan PSSI sangat baik. Indonesia telah memiliki rekam jejak yang baik dalam menyelenggarakan turnamen internasional, termasuk Piala Dunia U-17 2023, yang berlangsung dengan aman.
Yunus mengungkapkan FIFA selalu berkoordinasi dengan PSSI dan pemerintah Indonesia sebelum pertandingan penting, sehingga permintaan Bahrain untuk memindahkan venue dianggap tidak relevan.
“FIFA biasanya datang ke Indonesia untuk berkomunikasi dengan kami dan pemerintah sebelum setiap pertandingan. Jadi, sepertinya FIFA tidak akan menanggapi keinginan Bahrain,” tambah Yunus.
Dengan keputusan ini, laga Indonesia melawan Bahrain tetap akan berlangsung di Jakarta sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
