Jurnalistika
Loading...

Rashford dan MU di Ambang Perpisahan, Ruben Amorim Tak Lagi Beri Ruang

  • Arief Rahman

    28 Jan 2025 | 10:25 WIB

    Bagikan:

image

Marcus Rashford dan Ruben Amorim. (Dok. manutd.com)

jurnalistika.id – Kisah Marcus Rashford bersama Manchester United tampaknya mendekati babak akhir. Sang bintang, yang selama bertahun-tahun menjadi wajah ikonik klub berjuluk Setan Merah, kini menghadapi kenyataan pahit.

Pasalnya, manajer Ruben Amorim tak lagi memberinya kesempatan kembali ke skuad. Sejak 12 Desember 2024, Marcus Rashford tidak lagi tampil membela MU.

Lalu situasinya semakin sulit setelah komentar pedas yang dilontarkan Amorim usai kemenangan tim atas Fulham, Senin (27/1/2025) dini hari WIB.

Baca juga: Kronologi Radja Nainggolan Ditangkap Polisi Kasus Penyelundupan Kokain

Sang manajer asal Portugal tak segan menyindir pemain berusia 27 tahun itu, mengutamakan standar kerja keras sebagai landasan pilihannya dalam menentukan skuad.

Komentar Tajam Ruben Amorim

Dalam sesi wawancara pasca pertandingan melawan Fulham, Amorim membuat pernyataan yang mengejutkan.

Ia menegaskan dirinya lebih rela memainkan Jorge Vital, pelatih kiper berusia 63 tahun, daripada memberi kesempatan kepada pemain yang dianggap tidak memberikan usaha maksimal.

“Kalau Anda tidak berusaha setiap hari, Anda tidak pantas bermain. Saya lebih memilih seseorang yang menunjukkan komitmen meski usianya 63 tahun daripada mereka yang tidak memberikan segalanya,” ujar Amorim dalam konferensi pers.

Komentar tersebut dianggap sebagai tamparan keras bagi Rashford. Ini bukan pertama kalinya Amorim menyoroti etos kerja sang pemain, yang sejak awal musim sudah berada dalam sorotan karena performanya yang menurun.

Rio Ferdinand: “Tidak Ada Jalan Kembali”

Menanggapi situasi tersebut, mantan bek Manchester United Rio Ferdinand turut memberikan pandangannya. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Ferdinand menyebut bahwa pernyataan Amorim telah menutup pintu bagi Rashford untuk kembali ke skuad.

“Kalau saya adalah pemain yang dimaksud oleh manajer, maka untuk hati, kebanggaan, dan ego saya, itu memalukan,” tegas Ferdinand.

Ferdinand juga menyoroti bagaimana komentar Amorim, yang mempertanyakan upaya maksimal Rashford, menjadi pesan yang jelas bahwa standar tinggi sang manajer harus dipenuhi tanpa kompromi.

“Tidak ada jalan kembali untuk Marcus setelah itu. Kalau dia kembali, artinya pemain lain bisa santai, punya jalan pintas ke tim, dan itu menghancurkan struktur yang dibangun Amorim,” tambahnya.

Baca juga: Al-Ahli Lirik Vinicius Junior, Tawarkan Rp5,9 Triliun ke Real Madrid

Rashford sendiri sempat memberikan sinyal untuk menjajal tantangan baru di luar Manchester United. Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait klub mana yang akan menjadi pelabuhan berikutnya bagi penyerang berkebangsaan Inggris itu.

Dengan situasi internal yang semakin tidak kondusif, tekanan untuk segera mencari jalan keluar semakin besar. Rashford, yang dulunya merupakan ikon akademi MU dan salah satu pemain kunci, kini berada di persimpangan kariernya.

MU Era Amorim: Standar Baru Tanpa Kompromi

Ruben Amorim, sejak mengambil alih kursi kepelatihan, memang dikenal sebagai sosok yang tegas dan tanpa kompromi. Ia membawa pendekatan baru yang berfokus pada kerja keras dan dedikasi penuh dari setiap pemainnya.

Pendekatan ini membawa hasil positif bagi MU, yang mulai menemukan konsistensi di bawah kepemimpinan Amorim.

Namun, bagi pemain seperti Rashford, yang selama ini menjadi wajah komersial klub, era baru ini justru menjadi tantangan besar yang berujung pada konflik internal.

Kini, yang perlu dinanti adalah apakah Rashford akan mampu bangkit di klub lain, atau justru kehilangan momentum sebagai salah satu talenta terbesar Inggris.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Manchester United

Marcus Rashford


Populer

Profil Patrick Dorgu, Rekrutan Pertama Ruben Amorim di Manchester United
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami