jurnalistika.id – Manchester United kembali mengukir babak baru dalam sejarah manajerialnya. Kedatangan Ruben Amorim sebagai manajer baru otomatis menutup pintu bagi Ruud van Nistelrooy, yang hanya sempat memegang kendali sebagai pelatih interim pasca-pemecatan Erik ten Hag.
Pergantian ini pun membawa Manchester United ke persimpangan jalan, antara meneruskan momentum yang telah dibangun atau memulai segalanya dari awal di bawah arahan Amorim.
Van Nistelrooy Pergi di Tengah Prestasi yang Menjanjikan
Van Nistelrooy sebenarnya menjalani periode interimnya dengan cukup meyakinkan. Selama empat laga di bawah kepemimpinannya, MU tak sekali pun tersentuh kekalahan.
Mereka mengalahkan Leicester City di dua kompetisi berbeda, Carabao Cup dan Liga Inggris. Kemudian membekuk PAOK di Liga Europa, serta menahan imbang Chelsea di Stamford Bridge.
Empat pertandingan tanpa kekalahan jelas bukan prestasi buruk. Van Nistelrooy telah menunjukkan kecakapan taktikalnya dalam waktu singkat.
Baca juga: Belum Latih MU, Ruben Amorim Sudah Kirim Sinyal Bahaya ke Liga Inggris
Namun, keputusan klub untuk tak mempertahankan Van Nistelrooy di jajaran staf pelatih mungkin menjadi tanda bahwa manajemen ingin perubahan total.
Ruben Amorim, pelatih muda berusia 39 tahun dengan rekam jejak memikat di Sporting CP, dianggap lebih sesuai dengan visi jangka panjang klub.
Van Nistelrooy, meski memiliki keterikatan emosional dan sejarah panjang dengan United, akhirnya harus menyingkir dari proyek ini.
Ruben Amorim: Sang Arsitek Baru di Old Trafford
Keputusan menunjuk Amorim sebagai manajer merupakan langkah yang ambisius dan penuh risiko. Amorim adalah salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa.
Dia terkenal dengan sistem taktik menyerangnya serta keberaniannya mengandalkan pemain muda selama menangani Sporting CP.
Keberhasilannya membawa Sporting ke Liga Champions serta merebut gelar Liga Portugal pada musim 2020/2021 menjadikannya pilihan menarik bagi klub sekelas MU yang sedang mencari stabilitas.
Amorim menandatangani kontrak hingga 2027, yang menegaskan kepercayaan klub untuk membangun era baru.
Tak hanya itu, ia juga membawa staf dari Sporting. Langkah perombakan dalam tim pelatih yang bisa mengubah dinamika dan pendekatan klub, baik dalam taktik maupun filosofi bermain.
Amorim mewarisi skuat yang tak sepenuhnya diisi dengan pemain bintang, namun memiliki potensi untuk dikembangkan.
Posisi United yang tercecer di urutan ke-13 Liga Inggris memang terlihat mencemaskan. Tetapi jarak poin antara mereka dan posisi tiga besar cukup tipis.
Skuad United saat ini memiliki perpaduan antara pengalaman dan darah muda yang siap dibentuk sesuai dengan visi Amorim.
Di samping itu, peran Bruno Fernandes sebagai kapten juga akan menjadi komponen penting. Bruno merupakan salah satu pilar Sporting CP sebelum bergabung dengan United, sehingga ia diyakini bisa menjadi jembatan antara taktik Amorim dengan skuat yang mungkin butuh waktu untuk beradaptasi.
Tantangan dan Ekspektasi di Era Baru MU
Sebagai salah satu klub terbesar di dunia, MU selalu diharapkan untuk bersaing di papan atas, baik di liga domestik maupun kompetisi Eropa.
Namun, mengingat turbulensi yang dialami klub beberapa musim terakhir, ekspektasi besar yang terpasang pada Amorim bisa menjadi tantangan tersendiri.
Baca juga: Ruben Amorim Merapat ke MU? Ini Kata Sang Pelatih Sporting CP
Kedisiplinan taktik dan pendekatan menyerang yang dibawa dari Sporting jelas menarik, tetapi Liga Inggris adalah kompetisi yang sangat berbeda—lebih cepat, lebih ketat, dan lebih kompetitif.
Debut Amorim akan dimulai setelah jeda internasional pada 24 November mendatang, ketika MU bertemu Ipswich Town. Laga ini akan menjadi ujian pertama yang cukup ringan, memberikan waktu bagi Amorim untuk menerapkan filosofi awalnya.
Optimisme atau Tantangan Baru di Old Trafford?
Menariknya, masa depan MU kini tergantung pada seberapa cepat Ruben Amorim bisa menyelaraskan diri dengan tuntutan Premier League dan ekspektasi tinggi dari para pendukung.
Era baru ini membawa harapan, tetapi juga menyimpan potensi tantangan yang besar. Para pendukung mungkin bertanya-tanya, apakah Amorim adalah sosok yang bisa membawa MU kembali berjaya di kancah domestik maupun internasional?
Meski kedatangan Amorim menandai awal baru, pengaruh Van Nistelrooy tak dapat diabaikan begitu saja. Sang legenda meninggalkan kenangan dan harapan di kalangan fans yang mungkin masih menginginkan kehadirannya.
Di tengah perubahan ini, MU akan menghadapi perjalanan penuh ketidakpastian, tetapi juga peluang besar untuk menemukan kembali identitas yang selama ini dirindukan oleh para penggemar mereka di Old Trafford.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini