jurnalistika.id – Wasit Ahmed Al Kaf membuat sederet keputusan kontroversial dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Timnas Indonesia dan Bahrain, Kamis (10/10/2024) malam WIB.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain itu berakhir dengan hasil imbang 2-2. Namun, tidak lepas dari protes keras tim Merah Putih terhadap keputusan-keputusan wasit yang dinilai merugikan Indonesia.
Bahrain sempat unggul lebih dulu melalui tendangan Mohamed Marhoon. Lalu Indonesia berhasil membalas dengan dua gol yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Baca juga: Percaya Diri, Pelatih Bahrain Merasa Cukup Kalahkan Indonesia 1-0
Sayangnya, di penghujung pertandingan, Al Kaf tidak segera mengakhiri laga meski injury time telah selesai. Akibatnya, Bahrain mampu menyamakan kedudukan lewat gol kedua Marhoon di menit 90+9, yang membuat skor akhir menjadi 2-2.
Tidak hanya itu, sepanjang laga, keputusan Al Kaf dinilai banyak merugikan Indonesia. Beberapa kontroversi yang terjadi antara lain:
1. Pemberian Pelanggaran Berat Sebelah
Al Kaf terlihat lebih sering memberikan pelanggaran kepada Indonesia dibandingkan Bahrain. Tim Garuda tercatat melakukan 27 pelanggaran dengan dua kartu kuning untuk Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen. Sementara itu, Bahrain hanya melakukan sepuluh pelanggaran, dengan satu kartu kuning untuk Amine Benaddi, meski ada beberapa momen keras yang seharusnya diganjar lebih berat. Puncaknya, Al Kaf juga memberikan kartu merah kepada manajer Timnas Indonesia, Sumardji, saat memprotes berlanjutnya pertandingan.
2. Tidak Memberikan Tendangan Bebas untuk Indonesia
Pada babak kedua, pemain Indonesia, Rafael Struick, dilanggar tepat di depan kotak penalti oleh pemain belakang Bahrain. Namun, alih-alih memberikan tendangan bebas, Al Kaf hanya memberikan drop ball kepada Indonesia.
Ia beralasan bola mengenai Struick saat pelanggaran terjadi. Hal ini membuat Indonesia kehilangan peluang emas untuk menambah gol.
3. Injury Time Dilebihkan sampai Bahrain Cetak Gol
Injury time yang diberikan wasit seharusnya telah habis. Tetapi Al Kaf tidak segera menghentikan pertandingan.
Tidak ada kejadian berarti yang seharusnya membuat injury time bertambah lebih dari waktu yang ditetapkan. Situasi ini membuat pemain dan ofisial Timnas Indonesia memprotes keras, apalagi Bahrain mampu menyamakan kedudukan lewat gol yang tercipta pada menit 90+9.
4. Tidak Memeriksa VAR untuk Gol Penyama Bahrain
Gol penyeimbang dari Mohamed Marhoon pada injury time juga memicu kontroversi, karena wasit tidak melakukan pengecekan VAR. Padahal, terlihat jelas bahwa pemain Bahrain, Husein Abdulkarim, diduga berada dalam posisi offside sebelum gol terjadi.
Keputusan Al Kaf untuk tidak memeriksa VAR menambah kekecewaan bagi tim Garuda. Hal ini memicu kemarahan para pemain Indonesia.
Akibat dari sederet keputusan kontroversial tersebut, PSSI berencana melayangkan surat protes resmi kepada AFC dan FIFA. “Ya, kita kirim surat protes,” ujar Exco PSSI, Arya Sinulingga, Jumat (11/10/2024).
Arya menegaskan bahwa PSSI merasa sangat kecewa dengan kepemimpinan Ahmed Al Kaf. Ia menila tidak adil selama pertandingan berlangsung.
Protes tersebut diharapkan bisa menjadi perhatian bagi AFC dan FIFA agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini