jurnalistika.id – Nama Syakir Sulaiman kembali mencuat di tengah publik Indonesia, namun kali ini bukan karena prestasi sepak bolanya. Melainkan karena dirinya tersandung kasus.
Mantan gelandang Timnas Indonesia U-23 itu ditangkap Polres Cianjur lantaran diduga terlibat dalam peredaran obat terlarang. Kasus ini mengejutkan banyak pihak, terutama mereka yang mengikuti karier gemilang Syakir di dunia sepak bola nasional.
Karier Sepak Bola Syakir Sulaiman
Syakir Sulaiman mengawali karier profesionalnya di Indonesia dengan bergabung di beberapa klub besar. Pria asal Aceh ini dikenal sebagai gelandang serang berbakat, dia memiliki kemampuan teknik dan visi bermain yang menarik perhatian.
Perjalanan kariernya membawa dia bermain untuk beberapa klub penting dalam liga domestik, seperti PSBS Bireuen, Persiraja Banda Aceh, Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, hingga Bali United.
Baca juga: Polisi Tangkap Mantan Pemain Timnas Indonesia U-23, Diduga Edarkan Obat Terlarang
Klub terakhir yang dibelanya adalah Aceh United pada tahun 2019, sebelum memutuskan pensiun pada 1 Januari di tahun yang sama.
Puncak karier Syakir Sulaiman bisa dibilang terjadi saat ia bergabung dengan Timnas Indonesia U-23 pada tahun 2014. Kala itu, ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional dalam ajang Asian Games di Incheon, Korea Selatan.
Syakir dianggap sebagai salah satu talenta muda yang diandalkan dalam formasi tim nasional dan membawa harapan besar bagi Indonesia di pentas internasional.
Selain bermain untuk tim nasional, Syakir juga meraih pengakuan di liga domestik. Pada musim 2012-2013, ia dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL) saat membela Persiba Balikpapan.
Penghargaan ini ia raih berkat penampilan apiknya dengan mencetak sembilan gol dari 28 pertandingan pada usia yang masih muda, yakni 23 tahun.
Prestasi ini pula yang membawanya ke kesempatan uji coba bersama klub Jepang, Ventforet Kofu, di mana ia berlatih bersama pemain Indonesia lain, Irfan Bachdim.
Kontroversi dan Masalah Disiplin
Namun, perjalanan karier Syakir tak selalu mulus. Di balik prestasinya, ia juga beberapa kali terlibat dalam masalah disiplin.
Pada 2014, saat ia bermain untuk Sriwijaya FC, Syakir mendapat sanksi dari Komite Disiplin PSSI berupa larangan bermain dalam tiga pertandingan serta denda sebesar Rp 25 juta.
Baca juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Dibuka Lawan Myanmar
Hal ini terkait perilaku Syakir yang dianggap tidak sportif dan tidak menghargai komitmen kepada Persiba Balikpapan, klub yang sebelumnya ia bela. Syakir juga diwajibkan mengembalikan uang sebesar Rp 10 juta yang telah ia terima dari Persiba Balikpapan.
Insiden ini menjadi noda dalam catatan kariernya sebagai pesepak bola profesional. Meski demikian, Syakir tetap berusaha melanjutkan kariernya di klub-klub lain hingga akhirnya gantung sepatu di tahun 2019.
Penangkapan dan Tuduhan Keterlibatan dalam Obat Terlarang
Pasca pensiun, Syakir Sulaiman jarang terdengar kabarnya. Namun, baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kabar penangkapannya oleh pihak Polres Cianjur.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Syakir diduga kuat terlibat dalam jaringan peredaran obat terlarang. Hingga saat ini, ia mendekam di tahanan Polres Cianjur, menunggu proses hukum yang akan dihadapinya.
Banyak pihak menyayangkan keterlibatan mantan pemain timnas dalam kasus seperti ini, mengingat Syakir pernah menjadi contoh bagi para pemain muda dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia di masa lalu.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.