jurnalistika.id – Neuralink adalah perusahaan neuroteknologi yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun Juni 2016. Dalam beberapa waktu terakhir, perusahaan ini telah menjadi sorotan publik karena membuat chip yang ditanam ke otak.
Neuralink merancang chip otak untuk meningkatkan komunikasi antara otak manusia dan perangkat elektronik. Uji coba inovasi ini pun sudah dilakukan kepada manusia.
Pasien pertama adalah Nolan Arbaugh yang menjalani operasi penanam chip otak pada Januri 2024 lalu. Kamudian baru-baru ini, Neuralink dilaporkan kembali berhasil menanam chip ke otak pasien kedua.
Lantas seperti apa sebenarnya cara kerja chip otak besutan Neuralink perusahaan Elon Musk ini? Sebelum itu, ketahui dulu tentang Neuralink.
Mengenal Neuralink
Neuralink adalah perusahaan neuroteknologi yang fokus pada pengembangan antarmuka otak-komputer (brain-computer interface, BCI).
Baca juga: Neuralink Milik Elon Musk Sukses Tanam Chip Otak Kedua, Masa Depan Kian Dekat
Tujuan utama perusahaan ini adalah memungkinkan manusia untuk berkomunikasi langsung dengan mesin. Lalu memperbaiki fungsi otak yang rusak, dan mungkin suatu hari nanti, memungkinkan manusia untuk ‘meningkatkan’ kemampuan kognitifnya.
Komponen Chip Otak Neuralink
Melansir dari laman resmi Neuralink, Komponen utama dari chip otak mencakup beberapa elemen penting. Pertama adalah Electrode Threads, yaitu benang elektroda yang sangat tipis, lebih tipis dari rambut manusia, yang ditanamkan ke dalam otak. Benang ini berfungsi untuk mendeteksi sinyal listrik yang dihasilkan oleh neuron.
Selanjutnya, terdapat Neural Link Chip, sebuah chip kecil yang ditanamkan di tengkorak dan terhubung ke benang elektroda. Chip ini berfungsi untuk memproses dan mengirimkan data dari otak ke perangkat eksternal.
Baca juga: Secanggih Apa Starlink Milik Elon Musk yang Akan Diuji Coba di IKN?
Kemudian, ada Implanter Robot, robot yang dirancang khusus untuk melakukan prosedur penanaman benang elektroda dengan presisi tinggi. Berfungsi untuk menghindari pembuluh darah dan meminimalkan kerusakan jaringan otak.
Cara Kerja Chip Otak
Pada awalnya, chip Neuralink dirancang untuk membantu orang dengan kelumpuhan parah, bertujuan mengembalikan kendali pribadi atas anggota tubuh, prostetik, atau perangkat komunikasi.
Chip ini bekerja dengan merekam dan menginterpretasikan sinyal saraf dari neuron seseoang. Lalu mengirimkannya kembali ke otak menggunakan stimulasi listrik, sehingga memungkinkan pengguna mengontrol perangkat hanya dengan pikiran.
Berbeda dengan antarmuka otak-komputer (BCI) lainnya, Neuralink menargetkan neuron pengguna. Jadinya, dapat memberikan data penting untuk dekode pikiran yang lebih canggih.
Baca juga: Orang Pertama Tanam Chip Otak Neuralink Muncul, Kini Bisa Main Catur Pakai Pikiran
Selain itu, Neuralink telah mengembangkan robot yang bisa menanamkan perangkat ini secara lebih presisi dan efisien dibandingkan ahli bedah manusia.
Meski demikian, dilansir dari Capitol Technology University, menurut para ahli neurobiologi, perangkat Neuralink tidak menawarkan banyak teknologi baru.
Beberapa perusahaan telah mengembangkan elektroda permukaan dengan teknologi serupa selama beberapa dekade. Namun, keunikan Neuralink terletak pada kemampuan menggabungkan berbagai teknologi yang ada ke dalam satu sistem dan menghubungkan elektroda langsung dengan neuron individu.
Tantangan dan Risiko
Setiap inovasi tentu selalu didampingi oleh tantangan dan risiko begitu juga dengan inovasi besutan perusahaan Elon Musk ini. Salah satunya tentang keamanan data, karena chip Neuralink berintrekasi langsung dengan otak dan mengirimkan data ke perangkat eksternal. Cara kerja ini dikhawatirkan bisa melanggar privasi dan keamanan data.
Penggunaan teknologi ini juga menimbulkan pertanyaan etis tentang modifikasi otak manusia dan impilkasinya terhadap identitas serta otonomi seseorang. Satu lagi berkaitan dengan prosedur medis, dikhawatirkan bisa menimbulkan infeksi, pendarahan, dan kerusakan jaringan.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini