jurnalistika.id – Perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk, Neuralink, kembali berhasil menanam chip buatannya pada otak pasien kedua dalam rangka uji coba awal pada manusia.
Meski detail operasi dan identitas pasien masih dirahasiakan, penanaman chip ini menjadi langkah besar menuju masa depan teknologi implan otak.
Dalam siniar bersama Lex Fridman pada Sabtu (3/8), Musk mengungkapkan bahwa 400 dari 1.024 elektroda yang dipasang pada otak pasien kedua berfungsi dengan baik.
“Terdapat banyak sinyal, banyak elektroda. Ini bekerja dengan sangat baik,” kata Musk.
Baca juga: Secanggih Apa Starlink Milik Elon Musk yang Akan Diuji Coba di IKN?
Chip otak Neuralink dapat membuat pasien yang cedera tulang belakang melakukan aktivitas seperti bermain gim, menggunakan internet, dan mengendalikan perangkat elektronik hanya dengan pikiran.
Pada Mei lalu, Neuralink menerima aplikasi untuk peserta kedua dalam uji coba implan otak setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat.
Pasien pertama yang menerima implan, Nolan Arbaugh, menggambarkan operasi pemasangan chip otak sebagai “sangat mudah”.
Dalam demonstrasi, Arbaugh mampu menggerakkan kursor di layar laptop, menghentikan pemutaran musik, serta bermain catur dan gim “Civilization VI”.
Baca juga: Elon Musk Sebut AI Akan Lebih Cerdas dari Manusia pada Tahun Depan
Arbaugh berpartisipasi dalam siniar bersama Elon Musk dan Lex. Arbaugh menyatakan bahwa perangkat di otaknya mengurangi ketergantungannya pada pengasuh karena membuat dia bisa mengontrol komputer hanya melalui pikiran.
Meskipun sempat mengalami masalah pasca-operasi, Neuralink berhasil mengatasi kendala dengan memodifikasi algoritma agar implan lebih sensitif. Pada prosedur implan kedua, benang implan ditempatkan lebih dalam untuk mencegah pergerakan seperti yang terjadi pada kasus Arbaugh.
Neuralink melaporkan lebih dari seribu sukarelawan tertarik berpartisipasi dalam pengujian selanjutnya. Elon Musk berharap dapat menanamkan chip otak pada delapan pasien lagi hingga akhir tahun 2024.
