Jurnalistika.id – Kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) robot seks memberikan kemampuan lebih dari sekedar teman ranjang, namun di balik kecanggihan itu, ada bahaya tersembunyi yang mengintai penggunanya.
Pabrik Abyss Creation yang berbasis di San Diego, California, Amerika Serikat disebut sebagai perusahaan yang memiliki robot seks canggih sekaligus rumah bagi robot seks elit di dunia.
Jenny Kleeman, penulis dan pembuat film dokumenter yang berkesempatan untuk datang ke pabrik tersebut mengungkapkan, bahwa teknologi tersebut semakin realistis dan mirip seperti manusia sungguhan.
Dibekali sistem AI yang ada di kepala, Robot seks mampu mengenali wajah manusia yang pernah ditemuinya maupun belum pernah ditemuinya.
Melnasir kumparan, Robot seks dengan AI di kepala itu adalah besutan perusahaan RealDoll milik Matt McMullen. Perusahaan itu adalah salah satu pengembang yang memimpin pasaran dengan inovasi yang membuatnya jadi semakin mirip manusia.
Jenny Kleeman menjelaskan, Kemampuan tersebut akan hadir lewat robot seks bernama Harmony. Dengan sensor Ai di kepalanya, harmony nantinya akan memiliki suhu tubuh seperti manusia pada umumnya.
“Jika sistemnya sudah siap, nantinya tubuh Hamony akan menjadi hangat dan itu akan membuatnya memiliki suhu tubuh dan seperangkat sensor internal dan eksternal, sehingga ia bisa tahu jika ada sentuhan,” jelas Kleeman.
Baca Juga : Kemajuan teknologi : Berhubungan Intim dengan Robot, apakah termasuk perselingkuhan ?
Bahaya Robot Seks: Membuat Empati Berkurang
Akan tetapi, Kleeman mengatakan, dengan kemampuan canggih robot seks tersebut berdampak pada mental penggunanya. Kebiasaannya berhubungan membuat empati si pengguna terhadap sesama manusia di masa depan semakin berkurang.
“ kemampuannya untuk membuat manusia berempati bekerja lebih keras, karena kita tidak terlalu banyak menggunakan itu dalam berhubungan. Manusia itu rumit, hubungan antar-manusia membutuhkan kompromi, hubungan dengannya tidak melibatkan kompromi.”kata Kleeman.
“Dan jika kamu terbiasa dengan hubungan yang tidak membutuhkan kompromi, maka kamu tidak perlu memikirkan apa yang orang lain pikirka,” lanjut Klemman.
Selain itu, Harmony memiliki sensor AI di bagian Vagina yang memungkinkannya memiliki kemampuan untuk foreplay. Dengan sensor AI ini Harmony bisa mengeluarkan suara desahan atau ekspresi lain, karena sensor Ai yang ada di vaginanya memberikan kemampuan untuk mendeteksi gerakan dan merespon sentuhan-sentuhan penggunanya.
Untuk mengendalikan sensor pada harmony, ke depannya harmony akan terintegrasi dengan aplikasi smartphone menggunakan akses bluetooth. Lewat perangkat smartphone, pengguna juga bisa memilih jenis desahan, seperti desahan halus, keras atau teriak. Ada beberapa pilihan jenis suara juga.
Saat ini, perusahaan juga sedang dalam proses mengembangkan fitur yang memungkinkan robot seks berjalan layaknya manusia. Kemampuan tersebut menurut prediksi akan hadir 10 tahun tahun mendatang.
Sumber : kumparan.com