jurnalistika.id – Perkembangan zaman dalam berbagai aspek kehidupan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Kecanggihan teknologi menjadikan informasi mudah tersampaikan dengan waktu singkat tanpa proses verifikasi.
Oleh karenanya, seringkali informasi yang belum terverifikasi itu menyumbang situasi konflik antar sesama akibat tulisan yang menyudutkan, menghina, dan atau mencemarkan nama baik individu maupun kelompok.
Penggunaan gadget di kalangan remaja
Jika ditinjau berdasarkan media yang seringkali digunakan, fenomena ini sangat akrab dengan pola kehidupan remaja yang hampir tak dapat lepas dari penggunaan gadget dan berbagai aplikasi pendukungnya. Sehingga bukan suatu hal yang sulit bagi remaja untuk mengetahui ragam informasi yang sedang hangat di seluruh penjuru dunia.
Pada dasarnya kecanggihan teknologi melalui berbagai fitur yang ada di dalamnya sangat bermanfaat untuk melatih dan memperkaya wawasan baru mengenai ragam keilmuan baik ilmu sosial, hukum, agama, dan ragam ilmu lainnya.
Akan tetapi sering kali ditemukan remaja yang justru terjerumus ke arah negatif akan keberadaannya seperti konsumsi video porno yang semakin merajalela, ujaran kebencian di berbagai media, bahkan perilaku menyimpang yang semakin meningkat.
Fenomena itu menjadi permasalahan baru pada kalangan remaja. Sebabnya yakni sikap yang sangat melekat dengan remaja adalah kondisi emosional yang berubah-ubah sehingga mengarahkan remaja pada perilaku obsesi dan rasa ingin tahu serta mencoba hal baru yang berlebih tanpa berpikir dampak dan akibat setelahnya.
Selain itu, minimnya kontrol oleh orang tua juga menjadi salah satu indikasi kebebasan remaja mengakses internet.
Namun kebiasaan buruk remaja tersebut bukan tidak mungkin dapat diubah menjadi lebih bermanfaat.
3 cara mengatur penggunaan gadget bagi remaja
Ada beberapa tips bagi remaja untuk meminimalisir efek negatif dari konsumsi gadget tanpa batas.
1. Atur skala prioritas penggunaan Gadget
Membuat skala prioritas memang terkesan kuno bagi remaja terlebih dengan kondisi yang tidak menjamin seorang berkegiatan secara fleksibel.
Akan tetapi, mengukur kepentingan dan keinginan justru menjadi cara ampuh yang dapat mengarahkan kita pada perilaku yang lebih positif dan tidak ketergantungan.
Skala prioritas akan membentuk mindset seseorang menjadi lebih terarah dan lebih matang dalam menentukan sesuatu. Sehingga kita akan berpikir berulang-ulang sebelum melakukan kegiatan apapun.
2. Pilih fitur sesuai dengan hobi
Mungkin banyak di antara kita yang tidak sadar bahwa cara sederhana ini mampu mengarahkan kita menjadi pengkonsumsi gadget yang lebih bijak.
Menyalurkan hobi dengan fitur yang kita sukai akan membuat kita semakin menekuni hobi tersebut. Contoh sederhananya misalnya menggambar. Dengan kecanggihan teknologi saat ini fitur menggambar digital bisa kita manfaatkan untuk semakin mempertajam minat.
Bahkan, bukan tidak mungkin juga, bila kita serius melakukannya, kita dapat meraup pundi-pundi uang dari hobi tersebut.
3. Melibatkan diri di berbagai event
Remaja yang terlibat aktif dalam berbagai kegiatan baik keorganisasian maupun komunitas akan menjadi remaja yang lebih bijak dalam penggunaan waktu.
Sebab mereka di dalamnya pasti belajar bagaimana mengatur waktu dalam keseharian nya. Oleh karenanya, remaja yang terlibat di berbagai kegiatan itu akan belajar betapa berharganya waktu yang harus ditukar.
Sehingga dalam penggunaan gadget, tentu mereka akan menggunakan seperlunya saja. Bonus lain dari mengikuti keorganisasian maupun komunitas sosial adalah dapat mengarahkan sikap empati terhadap sesama tanpa harus melihat perbedaan yang ada.
Dan tentunya mendapat pasangan sebagai bonus tambahannya.
Penulis: Maulana Iman Jaya, Mahasiswa program studi PPKn, Universitas Pamulang.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.