jurnalistika.id – Dalam beberapa hari ini, hujan mengguyur wilayah Jabodetabek. Hujan dengan intensitas tinggi itu menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air hingga tidak bisa dilewati kendaraan.
Imbasnya, banyak kendaraan terjebak macet karena tidak bisa memaksakan melewati ruas jalan yang tergenang air dengan ketinggian rata-rata 30 sentimeter (cm) itu.
Untuk menghindari kemacetan karena genangan air imbas dari hujan dengan curah yang tinggi, pengguna dapat memantau situasi dan kondisi lalu lintas dengan beberapa cara.
Cara pertama yang bisa pengendara lakukan untuk melihat kondisi lalu lintas secara real time adalah lewat aplikasi peta, seperti Google Maps atau Waze.
Saat menggunakan Google Maps maupun Waze sebagai penunjuk navigasi, maka akan muncul warna kode warna oranye, biru, hijau, dan merah di jalur yang akan pengendara lalui.
Kode warna tersebut menjadi gambaran kondisi lalu lintas saat itu. Misalnya, Jika muncul warna merah, berarti ada penundaan lalu lintas karena macet. Ketika warna merah semakin terlihat gelap, artinya kecepatan lalu lintas semakin lambat.
Pada kedua aplikasi peta tersebut biasanya tersedia rute alternatif untuk menghindari kemacetan yang terjadi di rute utama. Sehingga pengguna kendaraan bermotor bisa lebih cepat sampai ke tujuan.
Selain Google Maps dan Waze, pengendara juga bisa memperoleh informasi kondisi lalu lintas melalui media sosial kepolisian TMC Polda setempat dan operator tol.
Selain itu, khusus jalan bebas hambatan (jalan tol) dapat juga menyimak kondisi jalan lewat pantauan CCTV online.
Cara mengaksesnya, tinggal klik link ini dan pilih CCTV Tol pada kolom menu di atasnya. Apabila hendak mencari ruas non-tol juga ada, tetapi memang belum lengkap.
Di sana juga tersedia tarif dan navigasi Tol, lengkap dengan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca berita jurnalistika.id lainnya di Google News, klik di sini.