jurnalistika.id – Mendapat 100 juta pertama dari facebook dalam tiga bulan pada tahun 2017, lalu menuliskan pengalamannya dalam bentuk buku, inilah alasan yang membuat saya ingin menuliskan profil yang satu ini.
Dia adalah Aditya Nugroho, penulis buku “Super Fesbuk” dan juga Founder Akademi Pengusaha.
Aditya mengupas tuntas langkah-langkah mendapatkan 100 juta pertamanya dari facebook dalam buku tersebut.
Dikemas dalam bahasa yang asik dan friendly, ayah dari empat anak ini mengurai jelas cara mencapai angka yang fantastis itu bagi para pengusaha online.
Tak hanya pengalaman yang isinya “daging semua” itu, dalam kesempatan wawancara kami, ia juga membagikan hal-hal terkait bisnis yang cukup membantu para pengusaha terutama yang pemula.
Kepada Jurnalistika, Kak Adit, begitu ia biasa disapa, mengatakan bahwa dalam bisnis itu, seorang pengusaha tidak sedang berlomba dengan yang lain.
“Bisnis itu kita tidak sedang berkompetisi dengan yang lain. bukan cepet cepetan. Sebaliknya kita sedang berlomba sama diri kita sendiri. Sama baju sendiri yang dipakai,” jelasnya, di sebuah pagi, di kediaman saya, di Depok.
“Agar semuanya pas. Kita ngga make baju orang lain. Semuanya disesuaikan dengan kondisi kita sendiri,” imbuhnya.
Menurutnya, memakai baju orang lain, mengukur kondisi diri dari kacamata orang lain lalu dipakaikan kepada kita bisa jadi tidak cocok. Bisa kebesaran atau kekecilan.
“Kalo saat ini merangkak ya merangkak, mungkin yang sultan udah bisa terbang, ya biarin aja. Setiap orang sudah ada takaran rejekinya dan itu ngga akan ketuker,” lanjut jebolan Jurusan Anggaran di Politeknik Keuangan Negara STAN tersebut.
Penulis buku “100 Juta Pertama Dari Facebook” ini menambahkan bahwa apapun bisa terjadi dalam bisnis. Termasuk adanya pesaing.
“Pesaing bagi saya adalah motivator tersendiri. Bahkan saya punya papan pesaing. Di situ tertulis apa dan bagaimana terkait kompetitor kita. Dari situ saya bisa berkaca, apa yang perlu saya benahi agar menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Suami dari Dilla Putri Tanjung ini menjelaskan bahwa sebaiknya orang yang punya hutang tidak memilih berbisnis karena hutang itu pasti harus dibayar sementara bisnis itu tidak pasti berhasil.
Baca Juga: