Jurnalistika
Loading...

Mau Berkah dan Cuan? Ini Tips Aman Investasi bagi Pemula

  • Ratu Masrana

    12 Mar 2022 | 17:40 WIB

    Bagikan:

image

Investasi aman untuk pemula (c) Pinterst

jurnalistika.id – Tidak peduli apa profesimu, kamu harus menabung dan investasi. Menabung kamu butuhkan saat perlu dana darurat. Sementara investasi adalah hal yang kamu perlukan agar uangmu bertumbuh.

Suatu hari saya bertemu seorang teman, usianya 28 tahun. Seorang pengusaha yang di usianya yang masih muda telah mapan. Punya rumah juga beberapa properti dengan total seluruh aset mencapai Rp1 Milyar.

Di kesempatan itu, Muhammad Kurtubi berbagi tips tentang bagaimana mengelola finansial. Menurutnya, kita bisa mengalokasikan dana untuk investasi pada setiap income yang kita peroleh.

Bagaimana memulainya?

Berikut tips untuk kamu yang pemula dalam investasi agar uangmu tetap aman. Tak hanya itu, kamu juga jangan gegabah dan emosi dalam melakukannya, ya?

inestasi aman untuk pemula
(c) Pinterest

Tips Aman Investasi Untuk Pemula

1. Tentukan Tujuan Investasi

Sebelum kamu mulai investasi, kamu perlu menetapkan tujuan. Supaya di kemudian hari, kamu tidak tergoda atau niat kamu pupus di tengah jalan.

Goal setting juga membantu kamu agar disiplin untuk menginvestasikan uangmu setiap bulan atau secara berkala. Semakin kamu bisa rutin maka akan semakin baik.

Menurut Owner dari Retro Group ini, tujuan investasi bisa macam-macam. Di antaranya adalah biaya pendidikan, dana pensiun, liburan keluarga, beli properti, mengamankan kekayaan atau menambah total aset dll.

2. Sedekah Terlebih Dahulu

Ini tergantung pribadi ya. Kalau teman saya itu, ia mendahulukan sedekah. Karena baginya, mendahulukan hak Allah adalah segalanya.

Baginya, dengan membantu orang lain, ia yakin, Allah akan selalu menolong dirinya.

Tak hanya itu, ia mengaku mendapat kepuasan pribadi yang tidak bisa ia ceritakan. Bahagianya beda, begitu katanya.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa dari pendapatan yang ia peroleh, ia mengalokasikan 10 persen untuk porsi sedekah.

3. Biaya Hidup Harian

Setelah pos donasi ia penuhi, ia melangkah pada alokasi budget hidup yang ia butuhkan dalam sebulan. 70% merupakan porsi untuk kebutuhan ini.

Lalu, ia juga menjelaskan bahwa jika porsi ini bisa hemat atau lebih kecil, itu tentunya akan lebih baik.

Sejalan dengan pemikiran ini, ia lebih memilih jangka panjang yang aman ketimbang hidup mewah tapi sebentar.

4. Siapkan Dana Darurat

Meski kita berharap semuanya akan baik-baik saja, alangkah baiknya kita punya dana ini. Kita boleh gunakan bajet ini ketika terjadi hal-hal di luar rencana atau kendali kita.

Bisa jadi, ada anggota keluarga yang sakit, kecelakaan atau ketika kita tidak memiliki penghasilan.

Pandemi memberikan kita pelajaran bahwa kita tidak tidak pernah berharap virus yang menjadi wabah dan mempengaruhi perekonomian global.

Berapa persen dan berapa jumlahnya, teman saya ini menyarankan agar kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan kamu.

5. Pelajari Jenis Investasi

Setelah dana darurat, teman saya menjelaskan ke mana ia berinvestasi.

Awalnya, ia mengalokasikan kapitalisasi dalam bentuk logam mulia. Lalu, ia menyimpan ke bank dengan jasa titip 200 ribu per tahun.

Ia mengakui, logam mulia menguntungkan karena pada kurun waktu tertentu harga emas bisa naik. Nah, saat itulah, saat yang tepat untuk menjualnya agar kamu memperoleh keuntungan.

Baca juga: 5 Cara Agar Terhindar dari Trading Ilegal

Yang penting adalah ketika kamu menjual, ini sesuai dengan tujuan awal kamu berinvestasi, ya.

Selanjutnya, teman saya mengatakan bahwa sudah dua tahun ini, ia berinvestasi pada sebuah instrumen investasi berbasis syariah. Ia juga menjelaskan agar kamu mulai dari nominal yang kecil dulu.

6. Mencairkan Investasi

Jika investasimu sudah mencapai tujuan, kamu boleh menariknya. Kalau teman saya itu, ia mempunyai gol membeli properti. Ia meyakini bahwa properti relatif aman. Nilai properti juga cenderung naik dari tahun ke tahun.

Selain itu, ada 3 hal yang sangat penting, yakni : mendapatkan passive income, mendapatkan capital gain dan bisa membuka lapangan usaha baru, jika berbentuk kios/ruko.

Tentu saja ini tak hanya menyenangkan tapi juga menguntungkan untuk masa depan. Karena, properti bisa mengalami kenaikan hingga 20% per tahun bahkan lebih tergantung pertumbuhan wilayah.

7. Hidup dengan Sederhana

Selanjutnya, tidak hidup berlebihan. Tetaplah sederhana.

Teman saya mengakui bahwa selama dua tahun di awal bisnis, ia dan istrinya hanya makan nasi, sayur asem dan tahu tempe. Ia jarang menyantap ikan dan ayam selam kurun waktu itu.

Alasannya adalah ia ingin membersarkan bisnis dan supaya bisa terus berinvestasi.

Jadi, jangan terjebak sama lifestyle yang tidak sesuai dengan kantong kamu.

8. Menggali Potensi Diri

Setiap orang punya kelebihan diri. Tentu saja ini menguntungkan. Teman saya menganjurkan agar kamu bisa gali potensi diri sendiri.

Jangan-jangan kamu tidak sadar kalau kamu adalah berlian.

Misal, ada orang yang punya hobi menulis. Ini bisa menghasilkan. Kegiatan ini memberimu tambahan penghasilan. Komisinya, bisa kamu investasikan sesuai dengan kondisi keuanganmu.

Tak hanya bahagia kamu juga bisa menghasilkan uang bahkan berinvestasi.

investasi emas
(c) Pinterest

9. Update Pengetahuan Investasi

Ketua Divisi Pemuda Olahraga HIPMI Depok ini juga mengakui bahwa bisnis memberi income terbesar menurut pengalamannya selama ini. Kendati demikian, ini tidak berarti kamu lalu emosionil buka bisnis tanpa ilmu.

Kejarlah ilmunya dulu lalu kamu bisa buka sebuah usaha sesuai kapasitas yang kamu miliki.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan Digital, OJK Terbitkan Modul Gratis

Nah teman-teman, demikian tips aman investasi supaya berkah dan aman. Pada akhirnya, semuanya butuh ilmu, termasuk investasi.

Sebelum menjalankan kapitalisasi ini, kamu perlu memastikan kamu paham terlebih dulu.

Akibatnya, uang kamu bertumbuh dan aman.

(Ratu Masrana)

finansial

Investasi

Investasi aman

investasi untuk pemula


Populer

5 Fakta Soal Insiden Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami