jurnalistika.id – Bulan Ramadan tidak berarti kamu harus berhenti melakukan olahraga. Bahkan, menurut beberapa ahli, kamu masih aman melakukannya selama 30 hari penuh.
Namun, kamu tidak boleh memaksakan diri. Kamu harus tetap fokus pada tiga hal: menjaga kebugaran, menciptakan rutinitas olahraga yang berkelanjutan (dan aman) dan berkonsentrasi pada makanan padat nutrisi dan kaya air.
Apa saja tips agar olahraga di bulan Ramadan tidak mudah lelah?
Olahraga memang berpengaruh untuk menjaga kebugaran dan tubuh tetap sehat, Namun, bagaimana cara menjalankan olahraga yang aman di bulan Ramadan?
Melansir laman womenshealthmag berikut tips aman berolahraga saat puasa di bulan Ramadan.
1. Temukan waktu yang paling cocok
Berolahraga dalam keadaan puasa bukanlah hal yang mudah, terutama ketika kamu sedang stres dan cuaca yang lebih panas. Menemukan waktu terbaik untuk olahraga menjadi kunci utama untuk menjaga rutinitas olahraga kamu tetap aman dan berkelanjutan.
Kamu bisa berolahraga sebelum buka puasa atau antara buka puasa dan sahur – ini adalah waktu yang baik karena kamu bisa makan dan minum setelah berolahraga dan mengisi kembali serta melakukan rehidrasi terhadap tubuhmu.
Baca juga: 3 Risiko Kesehatan Jika Langsung Tidur Setelah Sahur
Jika saran ini tidak sesuai dengan jadwalmu, jangan khawatir. Bereksperimenlah dengan berolahraga bila kamu bisa, jangan takut untuk mencoba rutinitas yang sedikit baru.
2. Bertujuan untuk mempertahankan kebiasaan sehat
Sekarang bukan waktunya untuk mencoba mencapai hasil terbaik. Sebaliknya, olahraga yang kamu lakukan untuk memelihara apa yang telah kamu lakukan selama ini.
Memang, berolahraga saat berpuasa menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya itu, kamu harus melakukannya dengan aman. Yang terpenting, ingatlah untuk bersikap bijaksana dan dengarkan kebutuhan tubuh kamu.
3. Perbanyak minum air putih antara buka puasa dan sahur
Kekurangan air adalah sesuatu yang harus diwaspadai. Ini akan membuat olahraga terasa lebih sulit dan menyebabkan kamu lebih cepat lelah. Saat buka dan waktu antara buka dan sahur, kamu bisa memperbanyak minum air putih.
Selebihnya, jaga dirimu agar tetap terhidrasi dengan baik antara buka puasa dan sahur (antara berbuka puasa dan memulai puasa berikutnya), bawalah botol air dan minum secara teratur sepanjang waktu ini. Ini akan memastikan kamu terhidrasi dengan baik sebelum memulai puasa berikutnya.
Poin bagus lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa hidrasi tidak hanya berasal dari air putih – makan buah dan sayuran yang kaya cairan saat berbuka akan membantu kamu tetap terisi dan terhidrasi.
4. Waspadai peringatan dehidrasi
Jika kamu melakukan segalanya untuk tetap terhidrasi antara sahur dan buka puasa tetapi masih mengalami gejala dehidrasi, sebaiknya kamu menunda olahraga dan menurunkan detak jantungmu terlebih dulu.
5. Jangan takut untuk mengurangi intensitas
Sulit untuk mengganti kebiasaan, terutama jika kamu sudah latihan sebelumnya dan sadar akan pentingnya olahraga. Namun, kurangilah porsi latihanmu agar kamu tetap bisa olahraga selama Ramadan.
Kamu bisa coba latihan-latihan rendah-sedang untuk menjaga kebugaran. Sementara kamu bisa fokus pada level ini selama bulan suci.
6. Fokus pada latihan kekuatan
Ramadan mungkin merupakan waktu yang tepat untuk kamu memprioritaskan diri pada latihan kekuatan daripada latihan kardio. Kegiatan ini membantu memperlambat proses kehilangan otot saat berpuasa.
7. Perhatikan seberapa banyak kardio yang kamu lakukan
Sisi lain dari pentingnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk latihan kekuatan adalah mengurangi dehidrasi. Latihan kardio menyulitkanmu karena meningkatkan rasa haus, sebenarnya saat saum tubuhmu sudah dalam keadaan dehidrasi.
Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Olahraga di Tangerang Selatan
Sebagai gantinya, kamu bisa lakukan jogging ringan, jalan-jalan ringan, dan kardio yang tidak membuatmu kehabisan napas atau kelelahan. Selanjutnya, jika kamu berolahraga di luar, berhati-hatilah dengan suhu yang panas – sebaiknya hindari berolahraga di suhu tinggi atau di bawah sinar matahari terlalu lama. (RM)