Jurnalistika
Loading...

Biografi WR Soepratman, Sosok Pencipta Lagu Indonesia Raya

  • Arief Rahman

    18 Agt 2023 | 11:45 WIB

    Bagikan:

image

Biografi WR Soepratman. (Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id)

jurnalistika.id – Wage Rudolf Soepratman atau WR Soepratman adalah sosok pencipta lagu Indonesia Raya. Lagu yang selalu dinyanyikan saat upacara bendera termasuk ketika memperingati hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Berikut biografi sosok yang juga merupakan Pahlawan Nasional Indonesia itu.

Biografi WR Soepratman

WR Soepratman lahir dengan nama lengkap Wage Rudolf Soepratman di Somongari, Purworejo pada 19 Maret, 1903. Dia merupakan anak dari pasangan Djoemeno Senen Sastrosoehardjo dan Siti Senen.

Soepratman memiliki delapan saudara kandung, yakni Roekijem Soepratijah, Roekinah Soepratirah, Rebo, Aminah, Ngadini Soepratini, Slamet, dan Sarah. Ia merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara.

Soepratman meninggal ketika menginjak usia 35 tahun, tepatnya pada 17 Agustus 1938. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Pendidikan

Meski lahir di Somongari, Soepratman tidak besar di desa tersebut. Karena saat usianya baru tiga bulan, orang tuanya yang merupakan seorang tentara KNIL membawanya ke Jatinegara. Oleh sebab itu, untuk memudahkan maka akte kelahiran WR Soepratman dibuat di Jatinegara sehingga banyak yang menuliskan kalau dirinya lahir di Jatinegara.

Soepratman memasuki pendidikan dini ketika berusia 4 tahun, dimulai di Frobelschool atau sekolah kanak-kanak saat itu di Jakarta, pada 1907. Kemudian dia melanjutkan pendidikan di Tweede Inlandsche School (Sekolah Angka Dua) saat dia tinggal bersama kakaknya, Ny. Rukiyem. Dia menyelesaikannya pada tahun 1917.

Baca juga: 5 Tokoh Asing yang Ikut Membela Kemerdekaan Indonesia

Setahun berselang, Soepratman lulus ujian untuk calon pegawai rendahan atau Klein Ambtenaar Examen (KAE). Setelah itu melanjutkan pendidikan lagi ke Normaal School (Sekolah Pendidikan Guru).

Perjalanan Karier

WR Soepratman memiliki karier di bidang musik tidak terlepas dari peran kakak iparnya, WM Van Eldick. Sebab, saat ulang tahunnya yang ke-17, dia diberikan hadiah biola oleh sang kakak ipar.

Bersama Van Eldick pula, dia mendirikan grup musik bergenre Jazz bernama Black And White. Sejak lama Soepratman memang memiliki kepandaian dalam bermusik sehingga dia bisa menciptakan beberapa lagu-lagu perjuangan. Termasuk lagu Indonesia Raya yang kemudian hari menjadi lagu kebangsaan Republik Indonesia.

Kendati demikian, Soepratman tidak hanya berkarier di dunia musik. Sebab saat pindah dari Makassar ke Bandung, dia memulai karier jurnalistik lalu menjadi wartawan pada surat kabar Kaoem Moeda pada 1924 yang sekaligus menjadi puncak kariernya.

Setelah setahun tinggal di Bandung, dia pindah ke Jakarta dan menjadi wartawan surat kabar Sin Po. Disinilah dirinya mulai rajin menghadiri rapat-rapat organisasi pemuda dan partai politik yang digelar di Gedung Pertemuan di Batavia. Pada saat ini juga, Soepratman mengenal tokoh-tokoh pergerakan.

Lagu Ciptaan WR Soepratman Menggema di Kongres Pemuda

Jiwa seniman seorang Soepratman ikut membangkitkan semangat para pemuda Indonesia ketika melaksanakan Kongres Pemuda Kedua pada 27-28 Oktober 1928. Dengan iringan gesekan biolanya, pada momen inilah pertama kali ia memperdengarkan lagu Indonesia Raya. Lagu ciptaannya tersebut dimainkan sebelum dibacakannya putusan Kongres Pemuda yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Baca juga: 8 Tokoh yang Terlibat Saat Peristiwa Proklamasi Indonesia dan Peran Pentingnya

Namun, setelah Kongres Kedua tersebut WR Soepratman menjadi perhatian polisi Belanda karena adanya kata “Merdeka, Merdeka” pada Lagu Indonesia Raya. Akibatnya, dia pun berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Mulai dari Jakarta ke Cimahi, kemudian hijrah ke Pemalang. Hingga pada April 1937, dia dibawa oleh kakaknya Ny. Rukiyem Supartiyah ke Surabaya dalam keadaan Sakit.

Soepratman juga sempat ditangkap Belanda pada 7 Agustus 1938. Baru dibebaskan setelah Belanda tidak menemukan bukti-bukti bahwa dirinya bersimpati kepada Jepang. Usai bebas, kondisi kesehatannya menurun hingga meninggal dunia di Jalan Mangga No.21 Tambaksari Surabaya pada 17 Agustus 1938.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini.

biografi tokoh

Pencipta lagu Indonesia Raya

WR Soepratman


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami