jurnalistika.id – Setelah kabar duka mengenai kematian Liam Payne di Buenos Aires, Argentina, kesehatan mental mantan vokalis One Direction tersebut kembali menjadi perbincangan.
Payne dikenal secara terbuka membagikan perjuangannya melawan penyalahgunaan narkoba dan alkohol, serta masalah kesehatan mental yang ia hadapi sepanjang kariernya.
Payne pernah bercerita secara jujur tentang kesulitannya mengatur konsumsi alkohol di masa puncak ketenarannya bersama One Direction.
Dalam sebuah podcast The Diary of a CEO pada tahun 2021, ia mengungkapkan alkohol menjadi pelampiasannya di tengah tekanan ketenaran yang luar biasa.
“Cara terbaik untuk mengamankan kami, karena ukurannya yang besar, adalah dengan mengunci kami di sebuah ruangan,” kata Payne saat itu.
Baca juga: Liam Payne Mantan Vokalis One Direction Meninggal Dunia di Buenos Aires
Dalam ruangan yang terbatas itu, minibar kerap menjadi pelarian baginya.
“Pada suatu saat, saya berpikir, ‘Baiklah, saya akan mengadakan pesta untuk satu orang,’ dan itu berlanjut selama bertahun-tahun,” ujarnya.
Payne mengakui bahwa dirinya mencapai titik terendah setelah melalui masa “fase alkohol dan pil” yang berlangsung beberapa tahun.
Kondisi ini kembali memburuk saat pandemi COVID-19, di mana ia mengaku mulai mengonsumsi alkohol lebih sering selama masa isolasi.
“Hari semakin panjang dan tidak ada batasan,” katanya, menggambarkan betapa mudahnya ia menyembunyikan kondisi mabuknya selama menggunakan aplikasi video seperti Zoom.
Rehabilitasi 100 Hari pada 2023
Pada 2023, Payne mengambil langkah besar dengan menghabiskan hampir 100 hari di fasilitas rehabilitasi di Louisiana. Bertujuan untuk memulihkan diri dari kecanduan alkohol.
Dalam video YouTube yang diunggah pada bulan Juli 2023, ia menyampaikan kepada para penggemarnya bahwa dirinya telah berhasil menjaga kesadaran selama enam bulan.
Ia juga secara terbuka membahas perjuangannya melawan kecemasan, depresi. Bahkan keinginan bunuh diri dalam beberapa kesempatan.
Dalam video candid yang diunggah di Instagram pada bulan Juli 2023, Payne mengungkapkan dirinya telah didiagnosis dengan beberapa kondisi mental yang mempengaruhi kesehariannya.
“Ada banyak hal gila yang kalian lihat dalam hidup saya,” katanya, menyinggung bagaimana tekanan yang ia hadapi sering kali terasa tidak terkendali.
Baca juga: 4 Hal yang Terungkap Soal Kematian Liam Payne One Direction
Ia juga berterima kasih kepada orang-orang terdekat yang selalu mendukungnya. Ia juga mendorong para penggemarnya untuk mencari bantuan jika menghadapi masalah serupa.
Payne mengingatkan tidak ada yang sendirian dalam perjuangan melawan kesehatan mental. Pesan itu disampaikan dengan penuh empati kepada pengikutnya.
“Mungkin ada beberapa orang yang mengalami hal yang sama dan bahkan tidak menyadarinya,” katanya. “Tapi ketahuilah, kamu tidak sendiri.”
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi apakah penyalahgunaan alkohol atau narkoba terlibat dalam kematian Payne. Namun, riwayat perjuangannya melawan kecanduan dan kesehatan mental kembali menjadi sorotan, mengingat dampak mendalam yang dialaminya selama bertahun-tahun.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini