jurnalistika.id – Disfungsi ereksi atau yang biasa disebut impoten, merupakan ketidakmampuan pria untuk mempertahankan ereksi. Disfungsi ereksi dapat kamu kenali dari tiga faktor, yakni tidak dapat mencapai ereksi, bisa mencapai ereksi tetapi tidak lama, dan mengalami penurunan gairah seksual.
Disfungsi ereksi dapat menjadi pertanda penyakit fisik atau psikologis. Selain itu, disfungsi ereksi juga dapat menimbulkan stres, regangnya hubungan, dan menurunkan rasa percaya diri.
Membangkitkan gairah seksual pada pria memang bukan perkara mudah. Proses ini membutuhkan kerja sama yang baik dari otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan emosi. Disfungsi ereksi dapat terjadi ketika hal-hal tersebut mengalami masalah.
Dilansir dari halodoc, berikut lima penyebab yang memungkinkan pria mengalami disfungsi ereksi.
5 Penyebab Disfungsi Ereksi
1. Karena kondisi medis
Penyebab seorang pria mengalami disfungsi ereksi yang pertama adalah karena kondisi medis tertentu, seperti:
- Tekanan darah tinggi.
- Diabetes.
- Penyakit jantung.
- Penyumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis).
- Obesitas.
- Sindrom metabolik.
- Penyakit peyronie (perkembangan jaringan parut di dalam Mr.P).
- Gangguan tidur.
8 kondisi medis di atas adalah salah satu penyebab seorang pria dapat mengalami disfungsi ereksi. Adapun penyebab disfungsi ereksi, seperti ginjal, sirosis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), zat besi pada darah berlebih (hemokromatosis), dan skleroderma.
Seorang pria yang memiliki hormon tidak seimbang juga rentan terkena impoten. Tak hanya itu, kelebihan atau kekurangan hormon tiroid, kelebihan hormon prolaktin atau hiperprolaktinemia, dapat menjadi penyebab kurangnya produksi hormon testosteron.
2. Karena faktor psikologi
Seseorang dapat terkena disfungsi ereksi karena faktor psikologi, seperti stres, depresi, kecemasan, atau masalah dengan pasangan. Otak memiliki peran penting yang memicu ereksi, sebab ereksi terjadi ketika gairah seksual mulai timbul saat mendapatkan rangsangan.
Tingkat stress dapat menjadi faktor penentu seseorang mengalami disfungsi ereksi. Adapun faktor psikologis, misalnya widower syndrome yang menyebabkan efek samping yang sama.
Widower Syndrome sering terjadi pada pria yang kehilangan pasangan hidupnya. Begitu pula pria dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah juga kerap mengalami disfungsi ereksi.
3. Karena efek samping dari obat-obatan
Obat-obatan memang bermanfaat untuk menepis penyakit, tetapi obat juga memiliki efek samping yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Berikut jenis obat yang dapat kamu hindari, karena memicu masalah seksual pada pria.
- Antidepresan.
- Antipsikotik.
- Penurun tekanan darah tinggi.
- Penurun kolesterol.
- Obat untuk kanker prostat.
- Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau ganja.
4. Karena Cedera
Jika kamu pernah mengalami cedera pada penis, bagian saraf, atau pembuluh darah pada punggung, hal tersebut bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Cedera pada area penis dapat memicu pembentukan jaringan parut dan membuat posisi penis menjadi melengkung secara tidak normal selama ereksi.
Cedera pada panggul akan berdampak pada organ reproduksi pria juga dapat menyebabkan masalah seksual. Selain itu, berkendara motor dalam waktu yang lama juga bisa memicu kondisi tersebut, karena dapat menekan area sekitar anus.
5. Karena efek samping pasca-operasi
Terdapat jenis operasi yang bisa menimbulkan efek samping disfungsi ereksi, seperti operasi pada otak dan tulang belakang. Ini karena terdapat saraf yang berfungsi untuk mengatur proses ereksi pada kedua bagian tubuh tersebut.
Operasi pada panggul atau bagian tulang belakang berisiko merusak saraf dan pembuluh darah pada area sekitar penis. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya disfungsi ereksi.
Beberapa tindakan medis yang menjadi pemicu gangguan ereksi antara lain sebagai berikut:
- Operasi kelenjar prostat,
- Terapi radiasi kanker usus besar
- Operasi pengangkatan usus besar.
Langkah pengobatan disfungsi ereksi
Banyak dari pria di dunia enggan untuk melakukan pengecekan, atau pengobatan disfungsi ereksi. Hal ini dapat terjadi karena mereka perasaan malu, dan rasa takut.
Jika gangguan ereksi tidak segera ditangani, dapat menyebabkan berkurangnya keharmonisan hubungan dengan pasangan. Selain itu, kamu juga bisa mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan.
Karena itu, berikut langkah pengobatan disfungsi ereksi yang dapat kamu ketahui.
- Terapkan pola hidup sehat, seperti rutin olahraga, konsumsi makanan bergizi, penuhi cairan tubuh, cukup istirahat, dan kendalikan stres dengan baik.
- Konsumsi obat, termasuk pil biru, obat injeksi, obat hormonal, dan obat yang masuk dalam kelompok supositoria.
- Psikoterapi untuk gangguan ereksi yang terjadi karena masalah psikologis, seperti stres maupun depresi.
Baca berita dan ikuti jurnalistika di Google News, klik di Sini.