jurnalistika.id – Debat Pilkada Banten 2024 memanas dengan perdebatan sengit terkait program sekolah gratis. Calon wakil gubernur Banten nomor urut 1, Ade Sumardi, secara tegas mengkritik program sekolah swasta gratis yang diusung pasangan calon nomor urut 2, Andra Soni-Dimyati Natakusumah.
Menurut Ade, janji tersebut lebih mirip “slogan politik” daripada program yang realistis untuk dijalankan. Ade selaku calon wakil Airin Rachmi Diany dalam Pilkada Banten 2024, menyebut bahwa sejak 2021, sekolah negeri jenjang SMA sederajat di Banten telah digratiskan.
Namun, ia menilai bahwa menggratiskan sekolah swasta akan membutuhkan anggaran yang sangat besar, sesuatu yang sulit diwujudkan dengan kemampuan keuangan Pemprov Banten saat ini.
“Coba kita hitung, anggaran kita Rp 12 triliun, sekolah swasta itu variatif biayanya. Coba bayangkan, ketika misalkan kita menyekolahkan anak ke sekolah swasta, biaya pembangunannya adalah Rp 12 juta. Apakah gratis? Apakah cukup Rp 12 triliun ini?” ujar Ade saat debat di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Baca juga: Cara Cagub Banten Tingkatkan SDM: Airin Evaluasi SMK, Soni Tambah Lama Belajar
Ia melanjutkan, “Ini tidak mungkin. Jangankan yang sekolah, yang tidak sekolah juga paham ini enggak cukup anggarannya, Pak.”
Dimyati: Sekolah Gratis Bukan Wacana, Tapi Kesetaraan
Menanggapi kritik tersebut, Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa program sekolah gratis untuk sekolah swasta bukan sekadar wacana.
Ia memastikan bahwa jika Andra-Dimyati terpilih, program tersebut akan direalisasikan sebagai bentuk kesetaraan akses pendidikan bagi semua siswa di Banten.
“Yang namanya gratis itu kita gratiskan, itu berlaku buat negeri dan swasta. Coba kang Ade cek? Apakah swasta, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah, atau SMA swasta, apakah gratis atau tidak?” ungkap Dimyati.
Ia menambahkan, “Insya Allah, jika Andra Soni-Dimyati jadi gubernur dan wakil gubernur, maka sekolah gratis berlaku untuk semua kesetaraan.”
Calon gubernur nomor urut 2, Andra Soni, juga menegaskan komitmennya untuk menggratiskan pendidikan, termasuk untuk sekolah swasta.
Ia mengakui bahwa selama masa kepemimpinan Wahidin Halim-Andika Hazrumy sejak 2017, sekolah negeri telah digratiskan. Namun, sekolah swasta masih memerlukan perhatian lebih.
“Sekolah gratis adalah mimpi kita,” kata Andra.
Baca juga: Pelabuhan Merak Kerap Macet di Hari Besar, Ini Solusi Airin dan Soni Jika Terpilih
Sebagai solusi alternatif, Ade menyebut bahwa program Airin-Ade jauh lebih realistis dibandingkan dengan janji Andra-Dimyati.
Pasangan calon nomor urut 1 ini mengusulkan pemberian subsidi dan beasiswa bagi siswa di sekolah swasta sebagai langkah yang lebih memungkinkan mengingat keterbatasan anggaran Pemprov Banten.