Jurnalistika
Loading...

Alasan IHSG Anjlok Berpengaruh Terhadap Kehidupan Sehari-hari

  • Jurnalistika

    15 Apr 2025 | 14:55 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi pergerakan IHSG. (Dok. indonesia.go.id)

jurnalistika.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kerap dianggap sebagai urusan investor atau pelaku pasar modal saja. Padahal, pergerakan IHSG punya pengaruh yang lebih luas bahkan bisa menyentuh kehidupan sehari-hari masyarkat.

Bahkan pergerakan IHSG bisa mempengaruhi dapur masyarakat, termasuk mereka yang tidak punya satu lembar saham pun. Ketika IHSG anjlok, dampaknya bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, kenapa bisa begitu?

Untuk diketahui, IHSG mencerminkan kinerja pasar saham secara keseluruhan di Indonesia. Ketika indeks ini turun drastis, artinya banyak saham yang nilainya ikut jatuh.

Baca juga: Alasan Masyarakat Perlu Tahu Dampak Nilai Tukar Rupiah yang Melemah

Bagi investor besar, kerugian ini bisa berarti miliaran rupiah. Tapi lebih dari itu, penurunan IHSG mencerminkan persepsi pasar terhadap kondisi ekonomi nasional, semakin turun, semakin pesimis pasar terhadap masa depan ekonomi.

Saat IHSG turun, sentimen negatif biasanya menyebar ke masyarakat luas. Berita soal “IHSG rontok” di media bisa menurunkan rasa percaya diri publik terhadap stabilitas ekonomi.

Akibatnya, masyarakat jadi lebih hati-hati membelanjakan uangnya. Keputusan untuk menunda belanja, menunda investasi, atau bahkan menunda rencana liburan bisa berimbas langsung ke roda ekonomi yang selama ini digerakkan oleh konsumsi rumah tangga.

Hal tersebut berpotensi menyebabkan beberapa hal berikut:

Daya Beli Menurun, Konsumsi Tersendat

Investor ritel yang merugi karena sahamnya jatuh tentu akan memangkas pengeluaran. Tapi bukan hanya mereka. Ketika kondisi ekonomi dianggap tidak pasti, masyarakat umum pun cenderung menahan uangnya.

Baca juga: Kenapa Rakyat Biasa Perlu Khawatir dengan Perang Dagang China vs AS?

Belanja besar-besaran ditunda, pembelian barang-barang sekunder dikurangi, dan gaya hidup pun berubah. Akibatnya, sektor-sektor ekonomi seperti ritel, makanan, transportasi, hingga pariwisata ikut terimbas.

Kredit Jadi Lebih Mahal

Ketika IHSG turun, kepercayaan pasar terhadap stabilitas ekonomi ikut melemah. Hal ini bisa membuat investor asing menarik dananya dari Indonesia.

Aliran dana yang keluar ini mengganggu likuiditas di pasar keuangan. Untuk mengimbangi hal ini, bank sentral bisa menaikkan suku bunga.

Akibatnya, pinjaman menjadi lebih mahal, baik untuk pelaku usaha maupun masyarakat yang ingin mencicil rumah atau kendaraan. Dalam jangka panjang, konsumsi dan investasi bisa semakin melambat.

Rupiah Melemah, Harga Barang Naik

Salah satu efek turunan dari penurunan IHSG adalah pelemahan nilai tukar rupiah. Investor asing yang menarik dananya dari Indonesia akan menukarnya ke mata uang asing, biasanya dolar AS.

Hal tersebut dapat memperbesar permintaan dolar dan menekan nilai rupiah. Jika rupiah melemah, barang impor akan menjadi lebih mahal.

Baca juga: Untung Rugi Jika TKDN Dihapus

Harga-harga kebutuhan yang berbasis impor bisa naik, dari bahan baku industri sampai barang konsumsi seperti elektronik dan pangan. Ujung-ujungnya, masyarakatlah yang harus merogoh kocek lebih dalam.

Pendapatan Negara Bisa Tergerus

IHSG yang terus melemah juga mengurangi potensi penerimaan negara. Banyak perusahaan besar yang terdaftar di bursa saham menyumbang pajak cukup besar.

Ketika nilai saham mereka jatuh, keuntungan perusahaan juga turun. Ini berarti pajak yang dibayarkan bisa menurun. Selain itu, dividen dari perusahaan BUMN yang jadi andalan APBN juga bisa mengecil.

Jika pemasukan negara turun, anggaran untuk program pembangunan atau bantuan sosial bisa ikut terpangkas.

Proyek Infrastruktur Bisa Tertunda

Salah satu sektor yang rentan terkena imbas dari penurunan IHSG adalah pembangunan infrastruktur. Banyak proyek pemerintah yang dibiayai melalui skema kerja sama dengan swasta (PPP).

Jika investor melihat situasi ekonomi tidak kondusif, mereka bisa menunda atau membatalkan partisipasi. Padahal, proyek-proyek infrastruktur inilah yang sering kali membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Pemerintah Bisa Terpaksa Tambah Utang

Saat pendapatan negara seret tapi belanja tetap dibutuhkan, pilihan paling realistis adalah menambah utang. Tapi menambah utang juga bukan tanpa risiko.

Pembayaran bunga akan makin besar dan ruang fiskal makin sempit. Jika dibiarkan terlalu lama, ini bisa mengancam kestabilan keuangan negara.

Jaring Pengaman Sosial Diuji

Di tengah ekonomi yang melambat, masyarakat berpenghasilan rendah adalah yang paling rentan. Pemerintah pun biasanya memperluas program bantuan sosial.

Namun, dengan anggaran terbatas, efektivitas program ini bisa terganggu. Apabila distribusi bantuan tidak tepat sasaran atau tidak mencukupi, risiko gejolak sosial bisa meningkat. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah pun ikut dipertaruhkan.

IHSG memang indikator pasar modal, tapi efeknya menembus banyak lapisan kehidupan. Dari kepercayaan masyarakat, nilai tukar rupiah, hingga harga kebutuhan pokok, semuanya bisa terdampak hanya karena angka di papan bursa itu turun.

Maka, memahami pergerakan IHSG bukan hanya penting bagi investor, tapi juga bagi siapa pun yang ingin memahami arah ekonomi dan bagaimana itu bisa memengaruhi isi dompet dan masa depan kita.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

dampak ihsg

IHSG

pergerekan ihsg

trending


Populer

Alasan IHSG Anjlok Berpengaruh Terhadap Kehidupan Sehari-hari
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami