jurnalistika.id – Dua pasangan calon gubernur (Cagub) Banten memaparkan visi mereka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Banten dalam debat Pilgub Banten yang berlangsung pada Rabu (20/11/2024).
Calon gubernur nomor urut 1, Airin Rachmi Diany, berfokus pada evaluasi sistem pendidikan kejuruan (SMK). Sementara Andra Soni, calon nomor urut 2, memandang perlu memperpanjang masa belajar hingga 12 tahun.
Airin: Evaluasi SMK dan Link and Match
Airin Rachmi Diany menyoroti masalah ketidaksesuaian jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan dunia industri sebagai salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di Banten.
“Kita temukan salah satu yang menyebabkan angka pengangguran adalah sekolah kejuruan yang tidak sesuai dengan lapangan kerja,” ujar Airin.
Ia berjanji akan mengevaluasi jurusan-jurusan di SMK agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja melalui konsep link and match. Selain itu, Airin juga berencana menambah ruang kelas dan membangun sekolah baru, tetapi tetap mendukung keberadaan sekolah swasta yang dinilainya memiliki peran penting dalam sistem pendidikan.
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Tangsel Bakal Tayang di Kompas TV, Angkat Tema Penguatan NKRI
Airin juga memaparkan program kerja sama dengan pondok pesantren melalui inisiatif pesantren inovator dan beasiswa subsidi. Ia memastikan bahwa anak-anak yang bersekolah di sekolah swasta juga mendapatkan hak yang sama seperti siswa di sekolah negeri.
Lebih jauh, Airin berkomitmen untuk memberikan beasiswa hingga jenjang perguruan tinggi.
“Maka, yang didapat anak-anak sekolah negeri harus juga didapat oleh anak-anak Banten yang bersekolah di sekolah swasta,” tegasnya.
Selain itu, ia akan memaksimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) dan mendorong perusahaan di Banten untuk mengadakan pelatihan tenaga kerja unggul melalui program training center berbasis tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Andra Soni: Pendidikan Gratis Hingga 12 Tahun
Berbeda dengan Airin, calon gubernur nomor urut 2, Andra Soni, menekankan pentingnya memperpanjang masa belajar anak-anak Banten hingga 12 tahun.
Ia menargetkan agar anak-anak Banten tidak hanya menyelesaikan pendidikan hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tetapi juga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Saat ini, warga Banten kesulitan melamar pekerjaan karena hanya bermodalkan ijazah SMP,” kata Andra.
Sebagai solusi, Andra berencana menggratiskan biaya sekolah di jenjang SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Banten.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini