jurnalistika.id – Daging dalam sajian makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kurang diminati oleh siswa di Tangerang Selatan (Tangsel). Banyak siswa yang menyisakan seperti terlihat di wadah sehabis dimakan.
Kepala SPPG Tangsel, Nindy Sabrina, mengungkapkan evaluasi terhadap program ini menunjukkan adanya masalah pada penerimaan menu tertentu, termasuk olahan sayur dan daging.
“Sampah makanan yang tersisa di wadah milik SPPG banyak ditemukan daging yang tidak termakan. Kalau sayur, tidak semua para siswa suka, terutama saat disajikan dengan menggunakan labu,” ungkap Nindy di Tangerang Selatan, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: SDN di Tangerang Diduga Minta Siswa Bayar Wadah Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu
Kendati demakian, menu-menu tersebut tetap disajikan oleh pihak SPPG. Menurut Nindy, upaya ini dilakukan agar para siswa terbiasa dengan berbagai jenis makanan sehat.
“Tapi kita tetap coba menu itu agar mereka menjadi suka, bagaimanapun mereka harus terus coba semua makanan, tidak bisa pilih-pilih,” jelasnya.
Sebaliknya, beberapa menu lain justru menjadi favorit para siswa, seperti semur ayam, telur goreng, dan tumis sayur.
“Sayuran yang ditumis, kayak buncis wortel mereka suka, kebanyakan suka ayam kami semur, goreng sama telur,” ungkap Nindy.
Setiap harinya, SPPG Tangsel menyiapkan sekitar 3.000 porsi makan untuk didistribusikan ke tujuh sekolah yang berada dalam radius lima kilometer dari dapur gizi di Jalan Promoter, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong.
Baca juga: Terlilit Pinjol, Tiga Pria Nekat Rampas Motor Milik Pengandara di Pamulang
Program ini menghadirkan 22 variasi menu yang berbeda setiap hari demi memastikan asupan gizi seimbang bagi para siswa.
Namun, dengan adanya temuan banyaknya daging yang terbuang, evaluasi terus dilakukan guna meningkatkan efektivitas program sekaligus memastikan makanan bergizi benar-benar dikonsumsi oleh para siswa.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.