Jurnalistika
Loading...

Hasil Survey Pilgub Jakarta Terbaru: Peluang Dua Putaran Terbuka

  • Jurnalistika

    10 Sep 2024 | 06:25 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi. (Dok. Istimewa)

jurnalistika.id – Political Strategy Group (PSG) baru-baru ini merilis hasil jajak pendapat terkait Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Survei ini melibatkan 1.540 responden dengan metode multistage random sampling dan dilakukan pada periode 6-15 Agustus 2024.

Dengan margin of error ±2,7 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, hasil survei mengungkapkan dinamika pemilih Jakarta menjelang Pilkada yang akan digelar pada November 2024.

Baca juga: Maroon 5 Gelar Konser di Jakarta, Cek Harga Tiket Dijual Mulai 24 September

Chairman PSG, Luki Hermawan, menegaskan Pilkada Jakarta masih jadi perhatian publik luas, meski statusnya sebagai Ibu Kota Negara telah beralih ke Nusantara.

“Jakarta akan selalu istimewa. Dinamika sosial-politik dan budaya metropolitannya menjadikannya pusat perhatian, terlebih dalam Pilkada mendatang yang menjadi penentu sejarah baru Jakarta,” ungkap Luki dalam siaran pers PSG, Senin (9/9/2024).

Anies dan Ahok Masih Favorit Pemilih

Hasil survei menunjukkan meski Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak ikut bertarung secara resmi dalam Pilgub 2024, keduanya tetap mendominasi preferensi pemilih. Anies meraih dukungan dari 39 persen responden, diikuti Ahok dengan 22 persen dan Ridwan Kamil (RK) 15 persen.

Baca juga: Ahmad Sahroni: Penolakan Terhadap Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta Hal Biasa

Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi, menjelaskan kedekatan emosional warga Jakarta terhadap kepemimpinan Anies dan Ahok tercermin dari hasil survei.

“Kenangan manis warga terhadap Anies dan Ahok masih kuat, sehingga mereka cenderung ingin mantan gubernurnya kembali memimpin,” ujarnya.

Namun, meskipun Anies dan Ahok tidak terdaftar dalam bursa calon gubernur, survei PSG tetap menyoroti peluang Ridwan Kamil dalam menghadapi kandidat lain seperti Pramono-Rano dan Dharma-Kun.

Ahsan mencatat dari tiga calon utama, kemungkinan besar Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran. Mirip dengan Pilkada Jakarta 2017 yang juga diikuti tiga pasang kandidat.

Swing Voter dan Tantangan Kampanye

Di tengah dinamika politik tersebut, Ahsan menyoroti adanya swing voter yang signifikan.

Sebanyak 58 persen responden menyatakan akan memilih Ridwan Kamil. Tetapi dukungan ini tergantung pada siapa lawannya. Dari jumlah tersebut, hanya 19 persen yang loyal kepada RK dan tidak akan berpindah dukungan. Sedangkan 42 persen menyatakan pasti tidak akan memilih RK siapa pun lawannya.

PSG mencatat tantangan besar bagi RK-Suswono dan Pram-Rano adalah menarik suara pemilih Anies dan Ahok yang belum menentukan pilihannya, yang mencapai 40 persen.

Menurut Ahsan, RK-Suswono memiliki potensi untuk menarik 47 persen suara pemilih Anies dan 58 persen pemilih Ahok. Namun, hal ini masih bergantung pada strategi kampanye mereka ke depan.

Oleh sebab itu, pasangan Pram-Rano tidak bisa hanya mengandalkan kampanye di media sosial atau figur populer seperti si Doel. Mereka harus bekerja keras membangun narasi yang relevan, memperkuat soliditas tim, serta menyentuh basis suara mengambang.

Tema Hunian Belum Digarap Serius

PSG juga menyoroti rendahnya perhatian kandidat terhadap isu hunian, yang dianggap penting oleh sebagian besar responden. Ahsan menambahkan RK-Suswono perlu lebih fokus pada aspirasi warga terkait hunian dan berbagai masalah lokal lainnya

Hal itu termasuk cara pandang terhadap pendukung Persija yang menjadi bagian penting dari lanskap sosial Jakarta.

Baca juga: Janji RK-Suswono: Setiap RW di Jakarta Dapat Insentif Hingga Rp200 Juta

Dengan banyaknya tantangan dan variabel politik yang harus dihadapi, PSG menyimpulkan bahwa Pilkada Jakarta 2024 masih memiliki potensi besar untuk berlangsung dua putaran. Hal ini bergantung pada bagaimana strategi masing-masing kandidat dalam menarik dukungan dan memobilisasi suara.

Menurut Ahsan, jika RK-Suswono atau bahkan Dharma-Kun mampu merayu Anies untuk menjadi juru kampanye utama, peta elektoral bisa berubah secara signifikan.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

Pilgub Jakarta 2024

Pilkada 2024

Pilkada Jakarta 2024


Populer

Petaka Tahun Baru: Satu Keluarga Tewas, hingga Mobil Masuk Jurang
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami