jurnalistika.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengumumkan bahwa pemerintah akan segera menerapkan program wajib belajar 13 tahun.
Program ini mencakup 12 tahun pendidikan formal serta masa pendidikan prasekolah bagi anak-anak usia dini.
“Terutama adalah pendidikan usia dini, jadi 13 tahunnya bukan menjadi kelas 13,” ujar Abdul Mu’ti saat menjelaskan perbedaan konsep tersebut.
Baca juga: 43 Siswa Terjangkit Cacar Air dan Gondongan, SMPN 8 Tangsel Berlakukan PJJ
Ia menekankan bahwa program wajib belajar 13 tahun ini merupakan salah satu komitmen utama pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pendidikan anak usia dini (PAUD) akan menjadi fokus perhatian, karena dianggap sebagai pondasi penting bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
“Prasekolah itu akan menjadi perhatian, dan itu juga yang memang menjadi pondasi untuk pendidikan di Tanah Air kita ini,” lanjutnya.
Program ini sejalan dengan peta jalan pendidikan 2025-2045, yang telah dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Baca juga: Kabinet Prabowo Dinilai “Obesitas”, Ekonom INDEF Soroti Efisiensi dan Koordinasi
Artinya, program wajib belajar 13 tahun diharapkan mampu mempersiapkan generasi muda dengan kualitas pendidikan yang lebih baik dan komprehensif.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
