jurnalistika.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti, berencana untuk menerapkan mata pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding di sekolah dasar (SD) mulai tahun 2025. Nantinya, materi ini akan dipelajari anak SD setelah kelas 4.
Hal ini disampaikan Abdul Mu’ti saat bertandang ke Kantor PP Muhammadiyah di Jalan Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, pada Rabu (13/11/2024). Ia berharap adanya pelajaran baru ini dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era digital yang semakin berkembang.
“Untuk SD itu tidak mulai kelas 1 ya, tapi nanti mulai kelas 4, kelas 5, atau kelas 6,” kata Prof. Mu’ti, dikutip dari Antara, Jumat (15/11/2024).
Baca juga: Sri Mulyani Pastikan PPN 12 Persen tetap Berjalan di Pemerintahan Prabowo
Meski demikian, pelajaran ini tidak akan bersifat wajib, melainkan ditawarkan sebagai mata pelajaran pilihan yang bisa diikuti siswa.
Terkait pengajarannya, Prof. Mu’ti menjelaskan bahwa rekrutmen tenaga pengajar khusus mungkin diperlukan atau bisa juga melalui kerja sama dengan lembaga yang menyediakan pelatihan terkait AI dan coding.
Selain itu, ada juga rencana untuk melatih lulusan dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) agar dapat mengajar mata pelajaran ini.
“Nanti formatnya akan kita pikirkan belakangan,” tambahnya.
Pembaruan Kurikulum Menjawab Tantangan Digitalisasi
Rencana penerapan AI dan coding ini merupakan bagian dari pembaruan kurikulum yang akan datang. Prof. Mu’ti mengungkapkan bahwa upaya ini selaras dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong digitalisasi di bidang pendidikan.
Dengan demikian, diharapkan kualitas pendidikan dapat ditingkatkan, sekaligus mempersiapkan generasi muda agar mampu bersaing di kancah global.
“Mudah-mudahan ini bisa menjawab program dari Pak Presiden juga tentang digitalisasi sebagai upaya kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi kita ini untuk lebih bisa bersaing di dunia global,” ujarnya.
Dorongan Wapres Gibran untuk Tidak Kalah dari India
Dalam pernyataannya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka turut memberikan dorongan agar pendidikan coding dan AI di tingkat SD dan SMP segera diwujudkan.
Baca juga: Usai Dicecar DPR Soal Kasus Tom Lembong, Kejagung Ungkit Sulitnya Penetapan Tersangka
Gibran menyebut pentingnya mengembangkan kemampuan generasi muda Indonesia di bidang teknologi. Mengingat India telah lebih dulu mengimplementasikan pelajaran tersebut dalam kurikulumnya.
“Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas,” ujar Gibran.
Gibran berharap dengan memperkenalkan coding dan AI sejak dini, Indonesia dapat mencetak lebih banyak ahli dalam bidang teknologi seperti coding, AI, machine learning, dan lainnya.
“Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” pungkasnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini